Saya bercerita sedikit tentang flu ini.
Penyakit flu singapura dalam dunia kedokteran lebih dikenal dengan penyakit Kaki, Tangan dan Mulut (KTM) atau Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) karena memang menyerang pada bagian tersebut yang disebabkan oleh beberapa virus, yaitu Coxsackie A, virusCoxsackie B, Echovirus dan Enterovirus. Yang paling parah dan sampai memerlukan penanganan lebih lanjut adalah Enterovirus71, komplikasi neurologi seperti aseptic meningitis dan encephalitis namun kasus seperti ini sangat jarang terjadi.
Flu Singapura deteksi hadir sejak tahun 1996 dan penyebaran besarnya terjadi di tahun 2000.
Dinamakan sebagai flu singapura karena pada awal tahun 2000, penyakit ini sempat mewabah di negara tetangga Indonesia, Singapura dan merupakan kejadian luar biasa saat itu sehingga pemerintahnya memerintahkan untuk menutup semua restoran siap saji, kolam renang dan tempat bermain anak juga sekolah sempat diliburkan untuk sementara. Penyakit ini menyerang anak-anak dibawah umur 10 tahun.
Penyebaran penyakit ini utamanya berasal dari kontak langsung dengan penderitanya yang memiliki penyakit ini, seperti lewat droplet, tinja, cairan,vesikel atau ekskreta dan air liur. Namun tidak menutup kemungkinan penularan secara tidak langsung melalui barang atau benda yang telah terkontaminasi oleh cairan dari penderita flu singapura ini.
Masa inkubasi penyakit ini adalah 2-5 hari yang setelah itu mulai ditandai demam pada anak (biasanya 2 hari) dan anak menjadi rewel. setelah demam muncul ruam pada kulit sekitar telapak kami, lutut, telapak tangang, sikut tangan dan pantat yang berkembang menjadi bintik merah dan lepuhan yang menonjol. Sangat sakit jika terbentur karena posisinya yang berada di lutut dan pantat. Awalnya bentuk dari lepuhan menonjol terlihat seperti cacar air namun ada beberapa lepuhan yang besar. bahkan jika digaruk dan pecah, dapat menjadi luka yang rentan terhadap infeksi. Pada mulut, biasanya akan terjadi sariawan dalam jumlah yang lebih dari 1 lokasi sehingga penderita akan kesusahan dalam menelan makanan bahkan air minum. Hal ini yang akan membuat nafsu makan dan minum penderitanya menurun.
Untuk mengatasi hal ini tidak ada obat khusus yang diperlukan namun biasanya dokter akan memberikan obat penurun panas/demam dan penghilang rasa sakit (jika diperlukan). Salep khusus juga diberikan untuk mencegah ruam yang sudah menjadi luka tidak mudah tertular kuman yang lain. Jika penderita sudah dalam tahap kekurangan cairan akibat dari tidak mengkonsumsi makanan dan minuman, bisa diambil tindakan dengan diberikan cairan oralit atau bahkan diperlukan cairan infus. Lepuhan dan ruam akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Dalam pencegahan Flu Singapura ini dititikberatkan pada kebersihan lingkungan dan diri sendiri. Contohnya dengan rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, mencuci tangan setelah membersihkan atau mengganti popok bayi, membersihkan prabot, lantai dan barang-barang yang kotor yang dapat bersentuhan langsung dengan anak-anak. Jangan bersentuhan langsung dengan anak yang tertular termasuk berbagi minuman atau makanan karena akan sangat mudah tertular. Penting untuk diperhatikan adalah mengajari anak untuk tetap bersikap bersih dalam kesehariannya.
Kebersihan berawal dari diri kita sendiri yang kita tularkan kepada orang lain termasuk didalamnya keluarga. Jangan mengganti kata "kebersihan" dengan "Flu Singapura" ya. :)
Penyakit flu singapura dalam dunia kedokteran lebih dikenal dengan penyakit Kaki, Tangan dan Mulut (KTM) atau Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) karena memang menyerang pada bagian tersebut yang disebabkan oleh beberapa virus, yaitu Coxsackie A, virusCoxsackie B, Echovirus dan Enterovirus. Yang paling parah dan sampai memerlukan penanganan lebih lanjut adalah Enterovirus71, komplikasi neurologi seperti aseptic meningitis dan encephalitis namun kasus seperti ini sangat jarang terjadi.
Flu Singapura deteksi hadir sejak tahun 1996 dan penyebaran besarnya terjadi di tahun 2000.
Dinamakan sebagai flu singapura karena pada awal tahun 2000, penyakit ini sempat mewabah di negara tetangga Indonesia, Singapura dan merupakan kejadian luar biasa saat itu sehingga pemerintahnya memerintahkan untuk menutup semua restoran siap saji, kolam renang dan tempat bermain anak juga sekolah sempat diliburkan untuk sementara. Penyakit ini menyerang anak-anak dibawah umur 10 tahun.
Penyebaran penyakit ini utamanya berasal dari kontak langsung dengan penderitanya yang memiliki penyakit ini, seperti lewat droplet, tinja, cairan,vesikel atau ekskreta dan air liur. Namun tidak menutup kemungkinan penularan secara tidak langsung melalui barang atau benda yang telah terkontaminasi oleh cairan dari penderita flu singapura ini.
Masa inkubasi penyakit ini adalah 2-5 hari yang setelah itu mulai ditandai demam pada anak (biasanya 2 hari) dan anak menjadi rewel. setelah demam muncul ruam pada kulit sekitar telapak kami, lutut, telapak tangang, sikut tangan dan pantat yang berkembang menjadi bintik merah dan lepuhan yang menonjol. Sangat sakit jika terbentur karena posisinya yang berada di lutut dan pantat. Awalnya bentuk dari lepuhan menonjol terlihat seperti cacar air namun ada beberapa lepuhan yang besar. bahkan jika digaruk dan pecah, dapat menjadi luka yang rentan terhadap infeksi. Pada mulut, biasanya akan terjadi sariawan dalam jumlah yang lebih dari 1 lokasi sehingga penderita akan kesusahan dalam menelan makanan bahkan air minum. Hal ini yang akan membuat nafsu makan dan minum penderitanya menurun.
Untuk mengatasi hal ini tidak ada obat khusus yang diperlukan namun biasanya dokter akan memberikan obat penurun panas/demam dan penghilang rasa sakit (jika diperlukan). Salep khusus juga diberikan untuk mencegah ruam yang sudah menjadi luka tidak mudah tertular kuman yang lain. Jika penderita sudah dalam tahap kekurangan cairan akibat dari tidak mengkonsumsi makanan dan minuman, bisa diambil tindakan dengan diberikan cairan oralit atau bahkan diperlukan cairan infus. Lepuhan dan ruam akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Dalam pencegahan Flu Singapura ini dititikberatkan pada kebersihan lingkungan dan diri sendiri. Contohnya dengan rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, mencuci tangan setelah membersihkan atau mengganti popok bayi, membersihkan prabot, lantai dan barang-barang yang kotor yang dapat bersentuhan langsung dengan anak-anak. Jangan bersentuhan langsung dengan anak yang tertular termasuk berbagi minuman atau makanan karena akan sangat mudah tertular. Penting untuk diperhatikan adalah mengajari anak untuk tetap bersikap bersih dalam kesehariannya.
Kebersihan berawal dari diri kita sendiri yang kita tularkan kepada orang lain termasuk didalamnya keluarga. Jangan mengganti kata "kebersihan" dengan "Flu Singapura" ya. :)
No comments:
Post a Comment