Sunday, January 5, 2020

Lembaga Pemasyarakatan Khusus Narkotika di Balikpapan | BAB IV (Lanjutan 2)

2. Pintu gerbang kedua
Pintu gerbang kedua terbagi 2, yaitu:
Lalu lintas manusia, Kusen terbuat dari besi kanal C (channel lips) dan daun pintu dari rangka baja yang ditutup plat baja sisi luar dan dalam pada sebagian bagian, dengan ketebalan plat 6 mm. Terdapat jeruji Ø22 mm dengan jarak antar jeruji 10 cm. Ukuran pintu 145 x 80 cm yang posisinya 10 meter di belakang pintu gerbang utama. Pintu hanya cukup dilewati oleh 1 orang saja, diletakan pada ketinggian 30 cm dari lantai.

Gambar IV.12. Prototype Pintu Gerbang Kedua (Pintu Lalu Lintas Manusia)

Lalu lintas Kendaraan, Kusen terbuat dari besi kanal C (channel lips) dan daun pintu dari rangka baja yang ditutup plat baja pada bagian sisi luar dan dalam, dengan ketebalan plat 6 mm dan ketebalan daun pintu 5 cm dengan ukuran 5 x 3,5 meter yang terletak disamping pintu lalu lintas manusia.

Gambar IV.13. Prototype Pintu Gerbang Kedua (Pintu Lalu Lintas Kendaraan)

3. Pintu pagar keliling
Pintu terbuat dari rangka besi anti karat dengan daun pintu dari lembaran kawat anti panjat (Ornamesh). Rangka Ø50 mm dengan ukuran pintu 4 x 3,5 dan anak pintu berukuran 1 x 2 meter.

4. Pintu darurat
Pintu darurat terbagi 3, yaitu:
Pada pagar pembatas sisi luar, rangka besi anti karat dan daun  pintu dari lembaran kawat anti panjat (ornamesh), kusen dari besi kanal C (channel lips). Rangka Ø50 mm dengan ukuran pintu 4 x 3,5 m dan anak pintu uk. 1 x 2 m.
Pada tembok keliling, daun pintu dari rangka baja di tutup plat baja pada sisi luar dan dalam. Tebal daun pintu 5 cm, tebal plat 4 mm, ukuran pintu 5 x 3,5 meter dengan anak pintu ukuran 140 x 80 cm. Pada daun pintu sebelah kanan dibuat anak pintu yang hanya cukup untuk dilewati 1 (satu) orang saja, diletakan pada ke tinggian 30 cm dari muka lantai, dilengkapi dengan lubang pengintai 15 x 10 cm.

Gambar IV.14. Prototype Pintu Darurat Tembok Keliling

Pada Pagar Keliling Dalam, Rangka besi anti karat dengan daun  pintu dari lembaran kawat anti panjat (ornamesh). Rangka Ø50 mm, dengan ukuran pintu 4 x 3,5 m dan anak pintu ukuran 1 x 2 m.

5. Pintu Blok/sub blok
Pintu blok/sub blok terbagi 2, yaitu:
Pintu blok, kusen dari besi kanal C (channel lips) dengan daun pintu dari rangka baja di tutup plat baja dari luar dalam. Tebal plat 6 mm,  ukuran pintu 2,40 x 1,80 m (2 daun pintu). Tebal 6 mm. Pintu menggunakan engsel kupu-kupu membuka ke luar.

Gambar IV.15. Prototype Pintu Blok

Pintu sub blok, kusen dari besi kanal C (channel lips) dengan daun pintu dari jeruji besi baja, rangka pintu dari besi siku. Besi Ø22 mm, besi siku tebal 6 mm dengan jarak antar jeruji 10 mm, ukuran pintu 2,10 x 1,60 m (2 daun pintu). Pintu menggunakan engsel kupu-kupu membuka ke luar.

Gambar IV.16. Prototype Pintu Sub Blok

6. Pintu kamar hunian
Kusen dari besi kanal C (channel lips). Daun pintu dari jeruji besi baja, rangka pintu dari besi siku. Besi Ø22 mm, besi siku tebal 6 mm dengan jarak antar jeruji 10 cm, ukuran pintu 205 x 70 cm (2 daun pintu). Pada bagian daun pintu dipasang plat besi tebal 6 mm melintang dan menutup pada bagian gembok yang berfungsi sebagai penghalang penghuni untuk meraih gembok dari dalam kamar. Pintu menggunakan engsel kupu-kupu membuka ke luar.

Gambar IV.17. Prototype Pintu Kamar Hunian


C. Kamar Hunian
Ada 3 aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu:
Plafond, menggunakan bahan penutup dari kalsiboard yang pada bagian atasnya ditutup dengan jeruji besi yang tertanam tiap sisinya pada tembok.
Dinding, menggunakan beton bertulang Ø12 mm dan pasangan bata yang diplester. Mutu beton yang digunakan yaitu K-500 dengan tebal 20 cm.
Ventilasi, tidak terdapat kaca atau bahan yang lainnya namun menggunakan jeruji besi Ø22 mm yang jarak antar jeruji besi 7-10 cm dan tingginya 40 cm.

Gambar IV.18. Konsep Keamanan di Kamar Hunian


No comments:

Post a Comment