Saya sebenarnya gak mau bikin surat ini. Berharap surat ini tidak pernah saya buat. Tapi ntah kenapa seperti ada yang memaksa untuk membuat surat ini dari dalam diriku.
Saya sengaja menggunakan "schedule posting" pada blog pribadi saya ini sehingga baru tayang pada tanggal 13 Agustus 2021 jam 3 sore, tepat 37 tahun yang lalu saya dilahirkan di tanah kalimantan tepatnya di kota Banjarmasin. Saya ketik surat ini di akhir bulan September 2020 saat masih ada di kota Bamako, Mali. Jika surat ini bisa tayang atau terbit di blog saya, berarti saya sudah tidak ada di dunia ini lagi.
Saya sangat bersyukur karena masih bisa mengetik surat ini diwaktu-waktu luang saya. Tuhan maha baik karena hingga saat ini saya masih bisa bernafas dan bersyukur atas apa yang saya punya sampai saat ini. Punya orang tua yang perhatian dan sayang sama saya, kakak dan adik yang selalu saling membantu, punya istri yang mengasihi saya dan 2 jagoan yang selalu menghibur. Tuhan maha baik.
Saya di kota ini sudah hampir genap 2 bulan dan memang sangat menyiksa karena harus terpisah dengan keluarga dalam jarak yang sangat jauh. Perlu 2,5 hari untuk dapat kembali ke Balikpapan.
Dengan adanya surat ini saya hanya ingin menyampaikan rasa terima kasih saya buat keluarga saya:
1. Bapak ku, terima kasih buat selama ini, yang sudah berjuang untuk membesarkan saya, mengajarkan saya dan membantu saya selama saya hidup meskipun kita sering beda pendapat. Maaf kan saya karena saya sering berbuat salah dan sekarang malah mendahului kembali kepadaNYA. Tolong perhatikan istri dan anak-anak ku, yang pastinya mereka akan membanggakan opung nya kelak dengan keberhasilan mereka.
2. Mama ku, terima kasih buat semua cinta kasih nya selama ini. Sungguh besar cinta mama ke anak-anak mama termasuk kepada ku dan saya minta maaf karena saya masih belum bisa melibatkan mama didalam kebahagiaan ku, lebih sering menyusahkan mama dalam kehidupanku. Sekarang saya juga membuat sakit hati mama karena pergi lebih dulu kepada Tuhan sama seperti Vicko. Cepat pulih ya mam, berarti mama orang yang kuat sehingga ini boleh terjadi sesuai dengan kehendakNYA.
3. Kakak ku Deviana dan Adek ku Debora, terima kasih buat cinta kasihnya selama ini walaupun kita memang sungkan untuk saling menunjukkan lewat canda tawa namun saya yakin kita bisa saling merasakan. Maaf kan untuk salah ku selama ini. Tolong jaga mama dan bapak, buat mereka kembali terhibur.
4. Istri ku Lamtiur Tampubolon, ku pilih engkau menjadi istriku karena memang saya mengasihi mu. Terima kasih buat suka duka kita selama ini berrumahtangga. Tidak mudah memang, namun kita sudah melangkah dengan pelan dan sampai dititik yang sangat jauh dibandingkan dengan awal kita berrumahtangga. Maafkan saya tidak bisa mendampingi mu terus karena memang inilah waktu yang sudah ditetapkan Tuhan. Saya belum bisa berbuat banyak untuk membahagiakan mu dan keluarga kecil kita. Tolong jaga baik-baik Alvaro dan Josua hingga nanti mereka dewasa dan membentuk keluarga juga. Mereka berdua akan membuat mu bangga nantinya. Percaya lah. Tuhan yang menyertai mereka. Jika nantinya kamu memutuskan untuk menikah lagi, saya tidak jadi masalah, saya menyetujuinya dan saya harap siapapun menghargai keputusan mu itu. Tapi 1 pinta ku, jangan bawa Alvaro dan Josua kedalam keluarga baru mu. Titip mereka ke orang tua ku, karena hanya mereka berdua sumber penghiburan orang tua ku. Namun jika kamu memilih untuk tetap tidak menikah, saya sangat berterima kasih akan hal itu karena ada cerita yang akan dibawa oleh anak-anak kita tentang orang tuanya disaat mereka membentuk keluarga nantinya. Kamu bebas untuk memilih.
5. Anak ku Alvaro dan Josua, semangat ya amang, kalian berdua pasti bisa menjadi orang yang berhasil dan membanggakan keluarga kita. Semua itu karena Tuhan memberkati kalian dan didikan orang-orang yang ada disekitar kalian. Jadi orang yang berguna untuk orang lain dan berdampak bagi negara ini sehinga memlalui kalian orang lain bisa merasakan bahwa memang Kristus hadir dalam kehidupan kalian. Maaf kan bapak yang tidak bisa melihat kalian mencapai cita-cita kalian karena bapak sudah pergi diluan. Jaga mama ya, buat mama terhibur dan bangga dengan kalian. Opung dan keluarga besar kita semua juga harus kalian perhatikan karena kalian lah salah satu kembanggaan dan penghiburan mereka.
Saya berharap saya bisa menonaktifkan surat ini ditahun 2021, namun jika surat ini tetap terbit, berarti saya sudah kembali kepadaNYA sebelum saya sempat menonaktifkannya.
Tuhan memberkati kita semua.
========================================================================
Oia, lagu rohani yang paling saya sukai adalah "Selidiki Aku"
Selidiki aku
Lihat hatiku
Apakah ku sungguh mengasihiMu Yesus
Kau yang maha tahu
Dan menilai hidupku
Tak ada yang tersembunyi bagiMu
Chorus
Telah kulihat kebaikanMu
Yang tak pernah habis dihidupku
Ku berjuang sampai akhirnya
Kau dapati aku tetap setia
Ku berjuang sampai akhirnya
Kau dapati aku tetap setia
========================================================================
Aku tetap setia Tuhan. Samuel Fernando Panjaitan ini siap kembali pada MU.

No comments:
Post a Comment