Saya bercerita sedikit mengenai kelahiran anak kami, Alvaro Nathan Panjaitan yang baik dan ganteng ini :).
Kami mengetahui tentang hadir nya Alvaro di dalam rahim istri ku ini di bulan Agustus tahun 2015 melalui alat tes kehamilan Sensitif (sebut merek), terlihat lah garis 2 sebagai tanda bahwa positif hamil. Kami cek kembali ke dokter specialis (dr. Stella Patricia, Sp.OG) apakah sudah terlihat dengan alat yang dimiliki oleh rumah sakit atau tidak, ternyata masih belum terlihat. Kemungkinan Alvaro masih malu-malu untuk nunjukin dirinya. Sempat masuk rumah sakit karena terlalu kecapekan, sehingga harus rawat inap dan tes darah untuk melihat kehamilannya, ternyata dari hasil tes tersebut dinyatakan positif hamil. Puji Tuhan.
Tiap bulan kami rutin untuk memeriksakan kondisi kehamilan ini dan bertumbuh sehat. Banyak makanan dan nutrisi yang kami berikan sehingga ikut menambah berat badan istri ku. Namun memang saat kehamilan ini, banyak makanan yang dilahap dan kalau ada mencium aroma makanan, maunya langsung dicicipi. Pokoknya, semua makanan tercium dan dirasa enak pasti diminta untuk dimakan.
Makanan paling susah untuk dihadirkan saat dia kepengen alias ngidam adalah mie gomak dan kapurung. Mie gomak karena lapo/rumah makan khas batak yang ada di Balikpapan tidak semua memiliki menu ini. Saat kami mencari ketempat yang ada ternyata lapo tersebut sudah tutup. Untuk kapurung, juga harus tanya sana-sini karena makanan ini bukan menu umum yang ada di rumah makan khas Sulawesi Selatan di Balikpapan ini. Namun akhirnya dapat di daerah Kilo 4 dan langsung dilahap habis.
Tepat dibulan Mei tanggal 7 ditahun 2016, kami masuk Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) karena perut sudah mulai ada tanda-tanda akan melahirkan (sudah bukaan 3). Semalaman menunggu di rumah persiapan melahirkan, namun masih bukaan 7 sampai pagi harinya. Kami berharap dapat lahir dengan kondisi lahir normal, namun sampai dengan bukaan 10 ternyata Alvaro masih belum mau keluar dari dalam perut mama nya.
Akhirnya dokter Stella memutuskan harus di SC (Sectio Caesaria) karena air ketuban sudah lama keluar namun Alvaro belum juga keluar. Tepat jam 15:56 tanggal 08 Mei 2016 Alvaro lahir dengan berat 4,050 Kg (4050 gram) dan panjang 52 cm. Puji Tuhan. Saya dipanggil ke ruang anak, dan melihat pertama kali Alvaro yang sudah lahir kedunia ini. Dia berbeda dari anak yang lainnya, karena postur badannya besar banget, sehingga gampang dikenali. Banyak keluarga yang hadir untuk menemani, termasuk mertua yang ada di Balikpapan.
Kami berada di rumah sakit dari hari Sabtu sore (07 Mei 2016 sampai dengan hari rabu siang (11 Mei 2016). Kami naik mobil Kijang bapak melewati jalan Minyak agar tidak melewati lalu lintas yang padat jika lewat kota. Inang mertua dari Sidikalang datang bersama lae untuk melihat Alvaro dan memberikan selamat kepada kami. Sekeluarga kakak yang ada di Sangatta juga datang. Banyak kebahagiaan yang hadir disaat kelahiran Alvaro dan tidak bisa dipungkiri bahwa itu semua karna berkat Tuhan yang dihadirkan untuk kami.
Cinta dan rasa syukur kami haruslah semakin besar kepada Tuhan dan tidak boleh dikalahkan dengan hadirnya Alvaro. Terpujilah Allah Sang pencipta langit dan bumi yang menganugrahkan kehidupan ini.
Kami mengetahui tentang hadir nya Alvaro di dalam rahim istri ku ini di bulan Agustus tahun 2015 melalui alat tes kehamilan Sensitif (sebut merek), terlihat lah garis 2 sebagai tanda bahwa positif hamil. Kami cek kembali ke dokter specialis (dr. Stella Patricia, Sp.OG) apakah sudah terlihat dengan alat yang dimiliki oleh rumah sakit atau tidak, ternyata masih belum terlihat. Kemungkinan Alvaro masih malu-malu untuk nunjukin dirinya. Sempat masuk rumah sakit karena terlalu kecapekan, sehingga harus rawat inap dan tes darah untuk melihat kehamilannya, ternyata dari hasil tes tersebut dinyatakan positif hamil. Puji Tuhan.
Tiap bulan kami rutin untuk memeriksakan kondisi kehamilan ini dan bertumbuh sehat. Banyak makanan dan nutrisi yang kami berikan sehingga ikut menambah berat badan istri ku. Namun memang saat kehamilan ini, banyak makanan yang dilahap dan kalau ada mencium aroma makanan, maunya langsung dicicipi. Pokoknya, semua makanan tercium dan dirasa enak pasti diminta untuk dimakan.
Makanan paling susah untuk dihadirkan saat dia kepengen alias ngidam adalah mie gomak dan kapurung. Mie gomak karena lapo/rumah makan khas batak yang ada di Balikpapan tidak semua memiliki menu ini. Saat kami mencari ketempat yang ada ternyata lapo tersebut sudah tutup. Untuk kapurung, juga harus tanya sana-sini karena makanan ini bukan menu umum yang ada di rumah makan khas Sulawesi Selatan di Balikpapan ini. Namun akhirnya dapat di daerah Kilo 4 dan langsung dilahap habis.
Tepat dibulan Mei tanggal 7 ditahun 2016, kami masuk Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) karena perut sudah mulai ada tanda-tanda akan melahirkan (sudah bukaan 3). Semalaman menunggu di rumah persiapan melahirkan, namun masih bukaan 7 sampai pagi harinya. Kami berharap dapat lahir dengan kondisi lahir normal, namun sampai dengan bukaan 10 ternyata Alvaro masih belum mau keluar dari dalam perut mama nya.
Akhirnya dokter Stella memutuskan harus di SC (Sectio Caesaria) karena air ketuban sudah lama keluar namun Alvaro belum juga keluar. Tepat jam 15:56 tanggal 08 Mei 2016 Alvaro lahir dengan berat 4,050 Kg (4050 gram) dan panjang 52 cm. Puji Tuhan. Saya dipanggil ke ruang anak, dan melihat pertama kali Alvaro yang sudah lahir kedunia ini. Dia berbeda dari anak yang lainnya, karena postur badannya besar banget, sehingga gampang dikenali. Banyak keluarga yang hadir untuk menemani, termasuk mertua yang ada di Balikpapan.
Kami berada di rumah sakit dari hari Sabtu sore (07 Mei 2016 sampai dengan hari rabu siang (11 Mei 2016). Kami naik mobil Kijang bapak melewati jalan Minyak agar tidak melewati lalu lintas yang padat jika lewat kota. Inang mertua dari Sidikalang datang bersama lae untuk melihat Alvaro dan memberikan selamat kepada kami. Sekeluarga kakak yang ada di Sangatta juga datang. Banyak kebahagiaan yang hadir disaat kelahiran Alvaro dan tidak bisa dipungkiri bahwa itu semua karna berkat Tuhan yang dihadirkan untuk kami.
Cinta dan rasa syukur kami haruslah semakin besar kepada Tuhan dan tidak boleh dikalahkan dengan hadirnya Alvaro. Terpujilah Allah Sang pencipta langit dan bumi yang menganugrahkan kehidupan ini.
Test comment
ReplyDelete