Monday, February 5, 2018

Lembaga Pemasyarakatan Khusus Narkotika di Balikpapan | BAB I (Lanjutan)

I.2. PERUMUSAN MASALAH
Pada perencanaan Lembaga Permasyarakatan Khusus narkotika di Balikpapan ini ada dua permasalahan yaitu:

I.2.1. Permasalahan Umum
Bagaimana mewujudkan pelaksanan sistem pemasyarakatan di Lapas khusus narkotika, dengan menyediakan sarana dan prasarana yang terintegrasi dengan baik.

I.2.2. Permasalahan Khusus
Bagaimana mendapatakan konsep perancangan sebuah Lapas khusus narkotika dengan dasar pertimbangan pada lokasi yang terpilih, karakter pelaku, standar bangunan, penataan ruang dan tahapan proses pemasyarakatan serta faktor keamanan.
Bagaimana menerapkan tema yang dipilih ke dalam konsep perancangan.

I.3. BATASAN PERMASALAHAN    
Perancangan Sarana Lembaga Permasyarakatan Khusus narkotika ini membatasi  fokus permasalahan pada dua hal, yaitu:
Perencanaan keamanan di Lapas ini dengan pengembangan standar yang telah ada (yang telah ditentukan).
Pembahasan disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi dalam mendesain Lapas Khusus Narkotika (arsitektural).

I.4. TUJUAN DAN SASARAN

I.4.1. Tujuan:
Mendapatkan konsep perancangan sebuah Lapas khusus narkotika dengan dasar pertimbangan pada lokasi yang terpilih, karakter pelaku, standar bangunan, penataan ruang dan tahapan proses pemasyarakatan serta faktor keamanan.
Dapat menerapkan tema yang dipilih ke dalam konsep perancangan.

I.4.2. Sasaran: 
Menghasilkan desain bangunan berdasarkan konsep hasil analisis terhadap semua aspek yang menunjang terwujudnya Lapas khusus narkotika sehingga tercipta pembinaan yang layak bagi para narapidana didalamnya.

I.5. METODA PENELITIAN

I.5.1. Metoda Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data berdasarkan fungsinya dalam menunjang pelaksanaan perancangan, data tersebut dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
Data Primer, yaitu data yang didapat langsung di lapangan. Metode yang dilakukan yaitu;
Observasi langsung ke lokasi serta melakukan wawancara baik secara lisan atau tertulis sesuai kebutuhan data yang ingin diperoleh.
Dokumentasi, hal ini ditujukan untuk mengetahui langsung secara deskriptif kondisi yang ada di lapangan.
Data Sekunder, yaitu data yang dapat menunjang perencanaan yang didapatkan dari pihak ke-2, yaitu melalui;
Studi Literatur sebagai bahan acuan yang mendukung kelengkapan pencarian data penelitian.
Studi Banding terhadap bangunan sejenis yang ada guna memperkaya data yang telah diperoleh.

I.5.2. Metoda Analisis
Metoda analisis didapatkan melalui Metoda analisis deskriptif yaitu dengan melakukan analisis secara sistematis dan akurat terhadap fakta – fakta yang terdapat pada obyek penelitian.

I.6. RUANG LINGKUP PROYEK
Ruang lingkup proyek menentukan sejauh mana batasan proyek yang akan dilaksanakan agar lebih terfokus dan terarah dalam perancangan. Ruang lingkup proyek meliputi ruang lingkup fungsional, ruang lingkup pelaku, dan ruang lingkup wilayah.

I.6.1. Ruang Lingkup Fungsional
Fungsi dari Lapas khusus narkotika ini adalah sebagai tempat para terpidana kasus narkoba menjalani hukuman yang telah dijatuhkan oleh pengadilan yang didalamnya diberi pembinaan mental dan keterampilan guna menunjang narapidana tersebut setelah keluar dari Lapas ini.
Rangkaian perbuatan yang menggerakan pelaku dan mengarahkan segala fasilitas kerja agar tujuan dari kegiatan yang bersangkutan benar-benar tercapai. Rangkaian ini berupa kegiatan perkantoran (administrasi), pemasyarakatan (pembinaan) dan kunjungan keluarga.

I.6.2. Ruang Lingkup Pelaku
Pelaku yang ada pada Lapas Khusus Narkotika ini adalah narapidana (tahanan), karyawan (petugas sipir) dan pengunjung.

I.6.3. Ruang Lingkup Wilayah
Skala peruntukan narapidana yang dapat ditampung didalam Lapas khusus narkotika ini adalah bagi narapidana kasus narkotika yang terjadi dalam lingkup hukum kota Balikpapan.

I.7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Penulisan Laporan Tugas Akhir mengenai perencanaan Lembaga Pemasyarakatan Khusus Narkotika di Balikpapan, disusun dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:

Bab I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang pemikiran, rumusan permasalahan dan batasan, tujuan dan sasaran, metodologi perancangan, serta sistem pembahasan yang dipakai.
Bab II TINJAUAN UMUM
Mengungkapkan tinjauan mengenai teori-teori dan fakta-fakta yang berkaitan dengan judul dan tema perancangan serta berisi studi banding mengenai bangunan yang sejenis.
Bab III ANALISIS
Berisikan analisis umum yang meliputi analisis lingkungan (lokasi, site, potensi lahan, peraturan bangunan sekitar, prasarana, karakter lingkungan, dsb), analisis fungsional (organisasi ruang, pemakai, dan aktivitas, program ruang, persyaratan teknis, dsb). Juga meliputi analisis khusus yang secara spesifik menguraikan proses pemecahan masalah dan memuat kesimpulan antara latar belakang, masalah analisis dan solusi yang mungkin tepat.
Bab IV KONSEP
Berisi tentang pendekatan terhadap konsep perencanaan dan perancangan melalui pembahasan tentang permasalahan dan penyelesaiannya secara makro dan mikro.
Bab V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan yang meliputi latar belakang, permasalahan, analisis pemecahan masalah dan konsep perancangan yang dihasilkan.

I.8. KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka pemikiran yang digunakan adalah dengan pemograman rancangan melalui tahap-tahap perancangan sistematis. Tahap utama perancangan adalah in put atau pendahuluan, proses atau analisis dan out put berupa konsep perancangan bangunan. Dapat dilihat pada skema berikut:

No comments:

Post a Comment